Daftar Blog Saya

Diberdayakan oleh Blogger.

Followers

kenalke riyen

Foto saya
semarang, jawa tengah, Afghanistan
dijalan ini tiada tempat berhenti siapa berhenti mati siapa malas tergilas

Followers

kutipan semangat

keberhasilan adalah sebuah pencapaian... tiada keberhasilan tanpa kerja keras tiada kerja keras tanpa resiko setiap orang akan mengalami fase2 sulit.. salam sukses!!!

Sponsors

gunakan kesempatan yang masih diberi aagar kita tak menyesal

Footer Right Content

RSS

askep campak

CAMPAK

Campak merupakan penyakit yang sangat menular pada masa anak-anak, tetapi juga menyerang orang dewasa. Gejala-gejala campak cukup menakutkan. Anak-anak yang kurang gizi mudah terserang komplikasi yang fatal.
Penularan infeksi terjadi karena menghirup percikan ludah penderita campak. Penderita bisa menularkan infeksi ini dalam waktu 2-4 hari sebelum rimbulnya ruam kulit dan 4 hari setelah ruam kulit ada.
Sebelum vaksinasi campak digunakan secara meluas, wabah campak terjadi setiap 2-3 tahun, terutama pada anak-anak usia pra-sekolah dan anak-anak SD. Jika seseorang pernah menderita campak, maka seumur hidupnya dia akan kebal terhadap penyakit ini

2. Penyebab

Campak, rubeola, atau measles Adalah penyakit infeksi yang sangat mudah menular atau infeksius sejak awal masa prodromal, yaitu kurang lebih 4 hari pertama sejak munculnya ruam. Campak disebabkan oleh paramiksovirus ( virus campak). Penularan terjadi melalui percikan ludah dari hidung, mulut maupun tenggorokan penderita campak (air borne disease ). Masa inkubasi adalah 10-14 hari sebelum gejala muncul.

Kekebalan terhadap campak diperoleh setelah vaksinasi, infeksi aktif dan kekebalan pasif pada seorang bayi yang lahir ibu yang telah kebal (berlangsung selama 1 tahun). Orang-orang yang rentan terhadap campak adalah: - bayi berumur lebih dari 1 tahun - bayi yang tidak mendapatkan imunisasi - remaja dan dewasa muda yang belum mendapatkan imunisasi kedua.
Orang-orang yang rentan terhadap campak adalah :
1.      bayi berumur lebih dari 1 tahun
2.      bayi yang tidak mendapatkan imunisasi
3.      remaja dan dewasa muda yang belum mendapatkan imunisasi kedua
3. Klasifikasi
Secara garis besar penyakit campak dibagi menjadi 3 fase:
1. Fase pertama disebut masa inkubasi yang berlangsung sekitar 10 – 12 hari.
Pada fase ini anak sudah mulai terkena infeksi tapi pada dirinya belum tampak
gejala apapun. Bercak-bercak merah yang merupakan ciri khas campak belum
keluar.
2. Pada fase kedua (fase prodormal) barulah timbul gejala yang mirip penyakit
flu seperti batuk, pilek dan demam. Mata tampak kemerah-merahan dan berair.
Bila melihat sesuatu, mata akan silau (fotofobia). Di sebelah dalam mulut
muncul bintik-bintik putih yang akan bertahan 3 – 4 hari. Terkadang anak juga
mengalami diare. 1 – 2 hari kemudian timbul demam tinggi yang turun naik,
berkisar 38 – 40,5 oC
3. Fase ketiga ditandai dengan keluarnya bercak merah seiring dengan demam
tinggi yang terjadi. Namun bercak tak langsung muncul di seluruh tubuh
melainkan bertahap dan merambat. Bermula dari belakang telinga, leher, dada,
muka, tangan dan kaki. Warnanya pun khas; merah dengan ukuran yang tidak
terlalu besar tapi juga tidak terlalu kecil.
Bercak-bercak merah ini dalam bahasa kedokterannya disebut makulopapuler.
Biasanya bercak memenuhi seluruh tubuh dalam waktu sekitar satu minggu,
tergantung pada daya tahan tubuh masing-masing anak. Umumnya jika bercak
merahnya sudah keluar, demam akan turun dengan sendirinya. Bercak merah pun
makin lama menjadi kehitaman dan bersisik (hiperpigmentasi), lalu rontok atau
sembuh dengan sendirinya. Periode ini merupakan masa penyembuhan yang butuh
waktu sampai 2 minggu.

4.      Manifestasi Klinis

Secara garis besar penyakit campak dibagi menjadi 3 fase:
1. Fase pertama disebut masa inkubasi yang berlangsung sekitar 10 – 12 hari.
    Pada fase ini anak sudah mulai terkena infeksi tapi pada dirinya belum tampak
    gejala apapun. Bercak-bercak merah yang merupakan ciri khas campak belum
    keluar.
2. Pada fase kedua (fase prodormal) barulah timbul gejala yang mirip penyakit
    flu seperti batuk, pilek dan demam. Mata tampak kemerah-merahan dan berair.
    Bila melihat sesuatu, mata akan silau (fotofobia). Di sebelah dalam mulut
    muncul bintik-bintik putih yang akan bertahan 3 – 4 hari. Terkadang anak juga
    mengalami diare. 1 – 2 hari kemudian timbul demam tinggi yang turun naik,
    berkisar 38 – 40,5 oC
3. Fase ketiga ditandai dengan keluarnya bercak merah seiring dengan demam
    tinggi yang terjadi. Namun bercak tak langsung muncul di seluruh tubuh
    melainkan bertahap dan merambat. Bermula dari belakang telinga, leher, dada,
    muka, tangan dan kaki. Warnanya pun khas; merah dengan ukuran yang tidak
    terlalu besar tapi juga tidak terlalu kecil.
    Bercak-bercak merah ini dalam bahasa kedokterannya disebut makulopapuler.
    Biasanya bercak memenuhi seluruh tubuh dalam waktu sekitar satu minggu,
    tergantung pada daya tahan tubuh masing-masing anak. Umumnya jika bercak
    merahnya sudah keluar, demam akan turun dengan sendirinya. Bercak merah pun
    makin lama menjadi kehitaman dan bersisik (hiperpigmentasi), lalu rontok atau
    sembuh dengan sendirinya. Periode ini merupakan masa penyembuhan yang butuh
    waktu sampai 2 minggu
Gejala mulai timbul dalam waktu 7-14 hari setelah terinfeksi, yaitu berupa: - Panas badan - nyeri tenggorokan - hidung meler ( Coryza ) - batuk ( Cough ) - Bercak Koplik - nyeri otot - mata merah ( conjuctivitis )
2-4 hari kemudian muncul bintik putih kecil di mulut bagian dalam (bintik Koplik). Ruam (kemerahan di kulit) yang terasa agak gatal muncul 3-5 hari setelah timbulnya gejala diatas. Ruam ini bisa berbentuk makula (ruam kemerahan yang mendatar) maupun papula (ruam kemerahan yang menonjol). Pada awalnya ruam tampak di wajah, yaitu di depan dan di bawah telinga serta di leher sebelah samping. Dalam waktu 1-2 hari, ruam menyebar ke batang tubuh, lengan dan tungkai, sedangkan ruam di wajah mulai memudar.
Pada puncak penyakit, penderita merasa sangat sakit, ruamnya meluas serta suhu tubuhnya mencapai 40° Celsius. 3-5 hari kemudian suhu tubuhnya turun, penderita mulai merasa baik dan ruam yang tersisa segera menghilang.
Demam, kecapaian, pilek, batuk dan mata yang radang dan merah selama beberapa hari diikuti dengan ruam jerawat merah yang mulai pada muka dan merebak ke tubuh dan ada selama 4 hari hingga 7 hari.

5. Patofisiologi
a. Tempoh pengeraman                                                                                                         Waktu terdedah sampai kena penyakit: Kira-kira 10 sampai 12 hari sehingga gejala pertama, dan 14 hari sehingga ruam muncul. Imunisasi (MMR) pada usia 12 bulan dan 4 tahun. Orang yang dekat dan tidak mempunyai kekebalan seharusnya tidak menghadiri sekolah atau bekerja selama 14 hari.

b. Tempoh pengasingan yang disarankan                                                                                                     Dianjurkan selama sekurang-kurangnya 4 hari setelah ruam muncul.

 

6.  Komplikasi

Pada anak yang sehat dan gizinya cukup, campak jarang berakibat serius. Beberapa komplikasi yang bisa menyertai campak:
  1. Infeksi bakteri : Pneumonia dan Infeksi telinga tengah
  2. Kadang terjadi trombositopenia (penurunan jumlah trombosit), sehingga pendeita mudah memar dan mudah mengalami perdarahan
  3. Ensefalitis (inteksi otak) terjadi pada 1 dari 1,000-2.000 kasus.

 

ASUHAN KEPERAWATAN

1. Diagnosa

Diagnosis ditegakkan berdasarkan gejala dan ruam kulit yang khas.
Pemeriksaan lain yang mungkin perlu dilakukan: - pemeriksaan darah, pemeriksaan darah tepi - pemeriksaan Ig M anti campak - Pemeriksaan komplikasi campak :
*       A. enteritis
*       B. Ensephalopati,
*       C. Bronkopneumoni

2. Penatalaksanaan
a. Penanganan yang benar
            b. Bila campaknya ringan, anak cukup dirawat di rumah. Kalau campaknya berat
     atau sampai terjadi komplikasi maka harus dirawat di rumah sakit.
            c. Anak campak perlu dirawat di tempat tersendiri agar tidak menularkan
     penyakitnya kepada yang lain. Apalagi bila ada bayi di rumah yang belum
     mendapat imunisasi campak.
            d. Beri penderita asupan makanan bergizi seimbang dan cukup untuk
Meningkatkan daya tahan tubuhnya. Makanannya harus mudah dicerna karena    anak campak rentan terjangkit infeksi lain seperti radang tenggorokan, flu atau lainnya.
    Masa rentan ini masih berlangsung sebulan setelah sembuh karena daya tahan
    tubuh penderita yang masih lemah.
            e. Pengobatan secara simtomatik sesuai dengan gejala yang ada.

3. Pencegahan
Vaksin campak merupakan bagian dari imunisasi rutin pada anak-anak. Vaksin biasanya diberikan dalam bentuk kombinasi dengan gondongan dan campak Jerman (vaksin MMR/mumps, measles, rubella), disuntikkan pada otot paha atau lengan atas.Jika hanya mengandung campak, vaksin dibeirkan pada umur 9 bulan. Dalam bentuk MMR, dosis pertama diberikan pada usia 12-15 bulan, dosis kedua diberikan pada usia 4-6 tahun.
selain itu penderita juga harus disarankan untuk istirahat minimal 10 hari dan makan makanan yang bergizi agar kekebalan tubuh meningkat.


DAFTAR PUSTAKA

- IDI-DitJen Yanmed Depkes, Standar Pelayanan Medis, Jakarta, 1997.
-  Northrup Robert Prof.MD., Pedoman Pengobatan, Yayasan Essentia
Medica, Jakarta, 1981.
- Perhimpunan Dokter Spesialis Kulit dan Kelamin Indonesia
(PERDOSKI), Standar Pelayan Medik Dokter Spesialis Kulit dan
Kelamin, Jakarta, 2004.



CAMPAK

1. Pengertian
Penyakit Campak (Rubeola, Campak 9 hari, measles) adalah suatu infeksi virus yang sangat menular, yang ditandai dengan demam, batuk, konjungtivitis (peradangan selaput ikat mata/konjungtiva) dan ruam kulit. Penyakit ini disebabkan karena infeksi virus campak golongan Paramyxovirus.
Campak merupakan penyakit yang sangat menular pada masa anak-anak, tetapi juga menyerang orang dewasa. Gejala-gejala campak cukup menakutkan. Anak-anak yang kurang gizi mudah terserang komplikasi yang fatal.
Penularan infeksi terjadi karena menghirup percikan ludah penderita campak. Penderita bisa menularkan infeksi ini dalam waktu 2-4 hari sebelum rimbulnya ruam kulit dan 4 hari setelah ruam kulit ada.
Sebelum vaksinasi campak digunakan secara meluas, wabah campak terjadi setiap 2-3 tahun, terutama pada anak-anak usia pra-sekolah dan anak-anak SD. Jika seseorang pernah menderita campak, maka seumur hidupnya dia akan kebal terhadap penyakit ini

2. Penyebab

Campak, rubeola, atau measles Adalah penyakit infeksi yang sangat mudah menular atau infeksius sejak awal masa prodromal, yaitu kurang lebih 4 hari pertama sejak munculnya ruam. Campak disebabkan oleh paramiksovirus ( virus campak). Penularan terjadi melalui percikan ludah dari hidung, mulut maupun tenggorokan penderita campak (air borne disease ). Masa inkubasi adalah 10-14 hari sebelum gejala muncul.

Kekebalan terhadap campak diperoleh setelah vaksinasi, infeksi aktif dan kekebalan pasif pada seorang bayi yang lahir ibu yang telah kebal (berlangsung selama 1 tahun). Orang-orang yang rentan terhadap campak adalah: - bayi berumur lebih dari 1 tahun - bayi yang tidak mendapatkan imunisasi - remaja dan dewasa muda yang belum mendapatkan imunisasi kedua.
Orang-orang yang rentan terhadap campak adalah :
1.      bayi berumur lebih dari 1 tahun
2.      bayi yang tidak mendapatkan imunisasi
3.      remaja dan dewasa muda yang belum mendapatkan imunisasi kedua
3. Klasifikasi
Secara garis besar penyakit campak dibagi menjadi 3 fase:
1. Fase pertama disebut masa inkubasi yang berlangsung sekitar 10 – 12 hari.
Pada fase ini anak sudah mulai terkena infeksi tapi pada dirinya belum tampak
gejala apapun. Bercak-bercak merah yang merupakan ciri khas campak belum
keluar.
2. Pada fase kedua (fase prodormal) barulah timbul gejala yang mirip penyakit
flu seperti batuk, pilek dan demam. Mata tampak kemerah-merahan dan berair.
Bila melihat sesuatu, mata akan silau (fotofobia). Di sebelah dalam mulut
muncul bintik-bintik putih yang akan bertahan 3 – 4 hari. Terkadang anak juga
mengalami diare. 1 – 2 hari kemudian timbul demam tinggi yang turun naik,
berkisar 38 – 40,5 oC
3. Fase ketiga ditandai dengan keluarnya bercak merah seiring dengan demam
tinggi yang terjadi. Namun bercak tak langsung muncul di seluruh tubuh
melainkan bertahap dan merambat. Bermula dari belakang telinga, leher, dada,
muka, tangan dan kaki. Warnanya pun khas; merah dengan ukuran yang tidak
terlalu besar tapi juga tidak terlalu kecil.
Bercak-bercak merah ini dalam bahasa kedokterannya disebut makulopapuler.
Biasanya bercak memenuhi seluruh tubuh dalam waktu sekitar satu minggu,
tergantung pada daya tahan tubuh masing-masing anak. Umumnya jika bercak
merahnya sudah keluar, demam akan turun dengan sendirinya. Bercak merah pun
makin lama menjadi kehitaman dan bersisik (hiperpigmentasi), lalu rontok atau
sembuh dengan sendirinya. Periode ini merupakan masa penyembuhan yang butuh
waktu sampai 2 minggu.

4.      Manifestasi Klinis

Secara garis besar penyakit campak dibagi menjadi 3 fase:
1. Fase pertama disebut masa inkubasi yang berlangsung sekitar 10 – 12 hari.
    Pada fase ini anak sudah mulai terkena infeksi tapi pada dirinya belum tampak
    gejala apapun. Bercak-bercak merah yang merupakan ciri khas campak belum
    keluar.
2. Pada fase kedua (fase prodormal) barulah timbul gejala yang mirip penyakit
    flu seperti batuk, pilek dan demam. Mata tampak kemerah-merahan dan berair.
    Bila melihat sesuatu, mata akan silau (fotofobia). Di sebelah dalam mulut
    muncul bintik-bintik putih yang akan bertahan 3 – 4 hari. Terkadang anak juga
    mengalami diare. 1 – 2 hari kemudian timbul demam tinggi yang turun naik,
    berkisar 38 – 40,5 oC
3. Fase ketiga ditandai dengan keluarnya bercak merah seiring dengan demam
    tinggi yang terjadi. Namun bercak tak langsung muncul di seluruh tubuh
    melainkan bertahap dan merambat. Bermula dari belakang telinga, leher, dada,
    muka, tangan dan kaki. Warnanya pun khas; merah dengan ukuran yang tidak
    terlalu besar tapi juga tidak terlalu kecil.
    Bercak-bercak merah ini dalam bahasa kedokterannya disebut makulopapuler.
    Biasanya bercak memenuhi seluruh tubuh dalam waktu sekitar satu minggu,
    tergantung pada daya tahan tubuh masing-masing anak. Umumnya jika bercak
    merahnya sudah keluar, demam akan turun dengan sendirinya. Bercak merah pun
    makin lama menjadi kehitaman dan bersisik (hiperpigmentasi), lalu rontok atau
    sembuh dengan sendirinya. Periode ini merupakan masa penyembuhan yang butuh
    waktu sampai 2 minggu
Gejala mulai timbul dalam waktu 7-14 hari setelah terinfeksi, yaitu berupa: - Panas badan - nyeri tenggorokan - hidung meler ( Coryza ) - batuk ( Cough ) - Bercak Koplik - nyeri otot - mata merah ( conjuctivitis )
2-4 hari kemudian muncul bintik putih kecil di mulut bagian dalam (bintik Koplik). Ruam (kemerahan di kulit) yang terasa agak gatal muncul 3-5 hari setelah timbulnya gejala diatas. Ruam ini bisa berbentuk makula (ruam kemerahan yang mendatar) maupun papula (ruam kemerahan yang menonjol). Pada awalnya ruam tampak di wajah, yaitu di depan dan di bawah telinga serta di leher sebelah samping. Dalam waktu 1-2 hari, ruam menyebar ke batang tubuh, lengan dan tungkai, sedangkan ruam di wajah mulai memudar.
Pada puncak penyakit, penderita merasa sangat sakit, ruamnya meluas serta suhu tubuhnya mencapai 40° Celsius. 3-5 hari kemudian suhu tubuhnya turun, penderita mulai merasa baik dan ruam yang tersisa segera menghilang.
Demam, kecapaian, pilek, batuk dan mata yang radang dan merah selama beberapa hari diikuti dengan ruam jerawat merah yang mulai pada muka dan merebak ke tubuh dan ada selama 4 hari hingga 7 hari.

5. Patofisiologi
a. Tempoh pengeraman                                                                                                         Waktu terdedah sampai kena penyakit: Kira-kira 10 sampai 12 hari sehingga gejala pertama, dan 14 hari sehingga ruam muncul. Imunisasi (MMR) pada usia 12 bulan dan 4 tahun. Orang yang dekat dan tidak mempunyai kekebalan seharusnya tidak menghadiri sekolah atau bekerja selama 14 hari.

b. Tempoh pengasingan yang disarankan                                                                                                     Dianjurkan selama sekurang-kurangnya 4 hari setelah ruam muncul.

 

6.  Komplikasi

Pada anak yang sehat dan gizinya cukup, campak jarang berakibat serius. Beberapa komplikasi yang bisa menyertai campak:
  1. Infeksi bakteri : Pneumonia dan Infeksi telinga tengah
  2. Kadang terjadi trombositopenia (penurunan jumlah trombosit), sehingga pendeita mudah memar dan mudah mengalami perdarahan
  3. Ensefalitis (inteksi otak) terjadi pada 1 dari 1,000-2.000 kasus.

 

ASUHAN KEPERAWATAN

1. Diagnosa

Diagnosis ditegakkan berdasarkan gejala dan ruam kulit yang khas.
Pemeriksaan lain yang mungkin perlu dilakukan: - pemeriksaan darah, pemeriksaan darah tepi - pemeriksaan Ig M anti campak - Pemeriksaan komplikasi campak :
*       A. enteritis
*       B. Ensephalopati,
*       C. Bronkopneumoni

2. Penatalaksanaan
a. Penanganan yang benar
            b. Bila campaknya ringan, anak cukup dirawat di rumah. Kalau campaknya berat
     atau sampai terjadi komplikasi maka harus dirawat di rumah sakit.
            c. Anak campak perlu dirawat di tempat tersendiri agar tidak menularkan
     penyakitnya kepada yang lain. Apalagi bila ada bayi di rumah yang belum
     mendapat imunisasi campak.
            d. Beri penderita asupan makanan bergizi seimbang dan cukup untuk
Meningkatkan daya tahan tubuhnya. Makanannya harus mudah dicerna karena    anak campak rentan terjangkit infeksi lain seperti radang tenggorokan, flu atau lainnya.
    Masa rentan ini masih berlangsung sebulan setelah sembuh karena daya tahan
    tubuh penderita yang masih lemah.
            e. Pengobatan secara simtomatik sesuai dengan gejala yang ada.

3. Pencegahan
Vaksin campak merupakan bagian dari imunisasi rutin pada anak-anak. Vaksin biasanya diberikan dalam bentuk kombinasi dengan gondongan dan campak Jerman (vaksin MMR/mumps, measles, rubella), disuntikkan pada otot paha atau lengan atas.Jika hanya mengandung campak, vaksin dibeirkan pada umur 9 bulan. Dalam bentuk MMR, dosis pertama diberikan pada usia 12-15 bulan, dosis kedua diberikan pada usia 4-6 tahun.
selain itu penderita juga harus disarankan untuk istirahat minimal 10 hari dan makan makanan yang bergizi agar kekebalan tubuh meningkat.


DAFTAR PUSTAKA

- IDI-DitJen Yanmed Depkes, Standar Pelayanan Medis, Jakarta, 1997.
-  Northrup Robert Prof.MD., Pedoman Pengobatan, Yayasan Essentia
Medica, Jakarta, 1981.
- Perhimpunan Dokter Spesialis Kulit dan Kelamin Indonesia
(PERDOSKI), Standar Pelayan Medik Dokter Spesialis Kulit dan
Kelamin, Jakarta, 2004.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

0 komentar:

Posting Komentar